Senin, 14 Juli 2008

Antara Brebes dan Bekasi. Part I

Waktu menunjukkan pukul setengah sebelas malam ketika bus eksekutif "S.J" yang aku tumpangi melaju dari kantor agen. Aku lihat lagi tiket yang aku pegang, disitu tertera jam pemberangkatan pukul sepuluh malam berarti bus ini terlambat setengah jam dari jadwal, tetapi aku pikir "inilah indonesia".
Belum selesai keluhku atas keterlambatan bus, tiba-tiba terjadi keributan antar penumpang yang naik dari tegal dengan penumpang yang naik dari brebes. Penumpang dari brebes komplain atas nomor kursi yang tertera dalam karcisnya ternyata telah diduduki penumpang dari tegal. Penumpang dari tegal tak mau mengalah dengan beragumentasi mengapa nomor kursi di agen tegal tidak dicantumkan dalam tiket, jadi dia merasa berhak duduk di mana saja yang dia inginkan. Aku pikir jelas ini salah antar agen yang tidak kompak satu sama lain, apalagi ini bus eksekutif, tetapi aku pikir lagi"inilah indonesia"
Dan malam mulai merambat naik menuju dini hari, kantuk di kelopak mataku mulai memberati. Aku dan putera pertamaku perlahan mulai terlelap, tak terdengar lagi suara-suara penumpang mungkin mereka pun sedang terbuai dalam mimpinya.
Tak terasa perjalanan mendekati akhir ketika aku terbangun, aku melihat jam digital di ponselku menunjukkan angka 04:00 am. Ah...ternyata hari kemarin telah berlalu dibelakangku, ini hari baru dan bukan tempat pada biasaku melewati hari-hariku. Aku melihat dari jendela bus di luar sana terlihat banyak papan nama yang menyebut "cibitung" dan saat bus yang aku tumpangi memasuki pool bus aku berucap segala puji bagi Allah yang telah melindungiku dalam perjalanan ini.

Tidak ada komentar: